ada yang pernah dengar pulau sempu ga ? pulau yang jaraknya lima belas menit naik perahu motor dari malang selatan ini (sendang biru, tepatnya) berhasil menggoda gue dan teman-teman buat berangkat kesana. yang menggoda itu adalah laguna segara anakan, yang katanya eksotis maksimal itu.

coba lihat gambar di atas yang gue lihat dari google. siapa yang ga tergoda coba ? π
nah, setelah nyewa tenda, back-pack dan segala kebutuhan buat camping di segara anakan kita pun berangkat jam tiga subuh ke malang dari surabaya. dengan modal tidur dua jam dan tanpa sarapan rasanya nekat banget. tapi mau gimana lagi, kita udah buat rencana… (yang sebenarnya berangkat jam dua subuh tapi delay sejam) dan kita juga udah niat banget. bayangin coba, gue sampai nyewa snorkel sangkin niatnya. pengen ketawa rasanya kalau ingat itu.
karena Innova nya temen gue si em ini transmisi manual, gue ga ambil andil jadi joki. tapi sialnya yang nyetir itu jadi si Kiyah, kampret banget bawa mobilnya, ngalah-ngalahin supir angkot. gue yang biasanya ga pernah pakai seat-belt kalau duduk di kursi tengah jadi pakai karena takut mati muda. kebayang ga tuh ?
hipotesa gue dia over-excited melihat jalanan yang lengang, soalnya di jakarta kan dia kena macet mulu. makanya bawa mobilnya kaya lagi kesurupan, terus kalau ng-rem langsung diinjek sedalam mungkin dalam waktu sesingkat-singkatnya.
“jangan setirin gue lagi ki, jangan!!!!!”
setelah sholat subuh di malang, joki ditukar menjadi sang empunya mobil. lalu ditukar lagi sama temen gue si gayuh. kita jalan naik-turun gunung… yang kalau supirnya bego dikit aja udah deh masuk jurang. untung yang nyetir bukan kiyah :”)
yang geli itu waktu lewat perkampungan warga… terus lihat baliho yang berisikanΒ “pesta tahun baru. dangdut esek-esek : sonata” bayangkan coba, dangdut esek-esek. yuck!Β gue langsung terpikirkan orang-orang yang suka membandingkan moral anak kota dan anak desa.
jam sembilan pagi, sampailah kita di sendang biru, malang selatan. nah dari sendang biru ini nanti bakal naik perahu motor ke pulau sempu. tapi sebelum itu, harus izin dulu ke kantor cagar alam pulau sempu buat ngurus perizinan masuk kesana, soalnya itu kan daerah konservasi alam yang harus kita jaga, bukannya tempat rekreasi.

ini sendang biru dari kamera hp gue. coba aja dikembangin dan ditata dengan baik.
setelah perizinan selesai dan briefing tentang cara bertahan di sana kita cari guide dan perahu. buat informasi, kita bayar 200ribu untuk paket ini. gue gatau ini paket hemat atau paket boros, temen gue soalnya yang ngurus. π

Kece banget ga sih gue ? hahahaha. ini sebelum naik ke perahu.
sebenarnya dibalik senyum gue itu, ada penderitaan yang menunggu. seriusan.

muka-muka polos yang tidak tahu bahwa derita menunggunya. oh ya, guide kita di paling belakang, pakai topi merah.
desember itu musim hujan. dan musim hujan adalah waktu yang salah buat tracking ke pulau sempu.. in case kamu itu pemula. gue ga bohong. kalau nekat mau ke pulau sempu waktu musim hujan, ada baiknya kesana dengan keadaan well-equipped, yang paling penting itu tongkat buat jaga keseimbangan serta sepatu anti licin.

kalau kelihatan, itu ada perahu lain yang lagi berlabuh. nama tempat berlabuhnya itu Pantai Semut. Point buat ke laguna Segara Anakan.
tempat kita turun dari perahu namanya Pantai Semut, gue ngerti kenapa semut.. soalnya pantainya kecil banget. dan cuma muat satu perahu motor di sana. nanti dari pantai semut kita bakal jalan dipandu oleh si guide ke laguna segara anakan. normalnya perjalanan ditempuh selama 45menit-60menit. tapi kalau musim hujan ? cuma Tuhan yang tahu.
“mas, berapa jam jalan dari segara anakan ke pantai semut ?” tanya gue ke rombongan yang baru sampai di pantai semut, mereka baru aja jalan dari segara anakan ke sini.
“dua setengah jam mas, medannya berat, habis hujan kemarin… ”Β jawab salah satu mas-mas di situ yang lagi membersihkan dirinya dari lumpur.
“mending pakai sepatu atau engga mas ?” tanya gue penasaran, sambil siap-siap mengeluarkan sneaker converse gue yang setia menemani gue ke kampus itu.
“waduh, mending telanjang kaki aja mas… kebagusan itu sepatunya, licin malah kalau pakai sepatu.. oh ya, jangan lupa pakai tongkat mas, ambil aja ini tongkat saya, licin banget soalnya di dalam… “ jawab si mas lagi.
tongkat si mas yang anak Universitas Brawijaya Malang tadi pun gue ambil… laluΒ sambil pamit dengan rombongan tadi kita jalan masuk ke dalam hutan pulau sempu.Β tongkat yang dikasih tadi berguna banget, karena jalannya memang licin banget.Β temen gue si Em yang tadi pakai sepatu pun sepatunya dilepas karena malah menambah licin jalan dan memperbesar kemungkinan jatuh.

ini udah tiga jam jalan ke segara anakan. sebenarnya udah mau mampus. tapi biar keren ya senyum.
gue kasih tahu dulu ya gimana track dari pantai semut ke segara anakan :
basicly pulau sempu itu adalah pulau karang yang ada tanahnya, menurut gue ya. soalnya setiap kamu jalan, ada aja karang yang nongol, ada aja batu karang yang kalem di bawah tanah. pikirin gimana kalau hujan, di mana lumpur tergenang dan kamu gatau apa yang sebenrnya lagi kamu injek. gimana kalau kepeleset terus ga sengaja kebeset sama karang yang nongol dari tanah, atau karang yang ketutup lumpur. apapun bisa terjadi karena karang.
kita bakal naik turun bukit beberapa kali, yang mana jalannya licin banget dan berkarang. bayangin tanah liat dikasih air terus kamu injek. tanpa tongkat yakin banget gue bakal kepeleset terus, apalagi dengan beban puluhan kilo di punggung.
track nya itu sebenarnya udah jelas, ga perlu guide, tapi kalau musim hujan ? karena air bergerak jadi terbentuklah satu jalan yang namanya “jalan air”, kelihatan kaya track buat manusia. ini menjebak banget, resikonya antara kesasar atau sampai ke segara anakan tapi dalam range waktu super lama.
nah, itu tadi kira-kira kondisi track dari pantai semut ke segara anakan waktu musim hujan.
normal waktu tempuh adalah dua sampai tiga jam, tapi tergantung dengan ketahanan fisik kamu juga.
dan kekompakan team adalah nomor satu di sini. harus gerak bareng. harus saling peduli.
—-
setelah empat jam jalan, empat jam memaki-maki mas guide, empat jam penderitaan di dalam hutan kita sampai juga ke segara anakan. waktu melepas back-pack seberat puluhan kilo itu dari punggung kaki ga ada rasanya lagi, kaya terbang. dan beberapa menit kemudian kaki rasanya mau copot, begitu juga punggung.

ini si Em, kalau ga ada pohon itu dia udah jatuh ke tebing di bawah. medan ke sana bahaya waktu musim hujan.
oh ya, yang ingat buat foto-foto cuma gue. itupun cuma sampai batre hp gue bertahan.
teman-teman yang lain ga peduli lagi sama foto, mereka lebih sayang nyawa mereka, katanya.
si Em sampai menyerahkan back-pack nya untuk dibawain sama mas guide, fisiknya lagi ga dalam kondisi baik. sesak napas katanya.
—-
sampai di sana kita bangun tenda, renang dan istirahat. renang itu relaksasi paling super deh pokoknya, badan gue jauh lebih relax waktu berendam di segara anakan.
oh ya, kita berenam dalam team ini. em, yang badannya subur. terus gue. lalu pasangan kiyah-farrel dan gayuh-nopik.
abis renang gue duduk di sekitar tenda, merhatiin sekitar, cari sesuatu yang bisa gue pikrin. em waktu itu tiduran di dalam tenda, dia kecapean. dia yang paling banyak ngeluh di sini, maklum.. hidupnya biasa enak π dua pasangan love bird itu lagi renang di segara anakan. gue kaya biasa sendirian, nontonin sekitar gue.
selama gue duduk di situ, gue lihat banyak yang jalan dipapah karena kakinya cedera, ada yang teriak “iya, dia balik lagi ga kuat, setiap jalan semeter jatoh itu anak. lo hebat juga bisa nyampe di sini.”, pokoknya gue banyak lihat hal yang bikin gue mikir.. “gue sama anak-anak kuat juga ya, kita bisa sampai di sini dengan keadaan hidup dan anggota tubuh lengkap”
tapi gue sebel juga kalau lihat cewe cantik seliweran di depan gue, yang gue pikirin itu cewe kuat banget ya, temen gue aja pada mikir mau bunuh diri semua.

farrel terkapar setelah jalan selama empat jam dan menanggung beban puluhan kilo di punggung (yang bikin berat itu persediaan air bersih)
lalu ditengah lamunan gue itu tiba-tiba perut gue bunyi. gue inget belum ada makan apa-apa dari tadi pagi, cuma nescafe dua kaleng waktu di mobil. dan, di sinilah mulai penderitaan baru kita sebagai ‘beginner’ yang terjebak dalam lingkungan expert.
waktu kita lagi masak indomie tiba-tiba turun hujan. dan indomie yang baru sempat kemasak itu cuma tiga bungkus. tiga bungkus dibagikan kepada enam orang berarti per-orangnya setengah bungkus. setengah bungkus ????!
hujannya dateng barengan sama angin kencang, tenda di sebelah kita banyak yang roboh.
tenda kita sendiri kebanjiran, alias kerendam air. tas basah, makanan basah, semua basah.
bayangin nih ya, belum sarapan, kurang tidur, abis jalan selama empat jam dengan beban puluhan kilo di punggung terus cuma makan indomie setengah bungkus ? gue sampai nekat mau masak di dalam tenda coba. tapi dilarang sama dua cewe itu, gue pun ngalah. akhirnya kita cemilin indomie mentah. merana banget.
lalu yang kita pikirin gimana tidur malem ini, soalnya selain terendam air tenda kita juga bocor.
jadilah gue sama farrel hujan-hujanan ke luar tenda buat bikin paret, jadi tenda ga kerendam lagi. dan anak-anak yang lain bersihin dalam tenda supaya layak buat tidur. dan lumayan berhasil.
gue dengan baju basah tiduran di dalam tenda, karena tendanya bocor neteslah air ke badan gue. gue kedinginan berat waktu itu, yang ada di kepala gue adalah gimana medan pulang besok, medan pergi aja udah berat, gimana medan pulang yang jelas-jelas habis diterpa hujan badai gini. dada gue sesek. tapi ga sampai kepikiran buat bunuh diri atau telfon helikopter kaya temen gue.
dalam keadaan miris itu gue bisa tidur. mimpi malah.
di mimpi gue lagi di rumah, diberi kasih sayang oleh orangtua gue, disuapin makan.
indah banget pokoknya, sampai akhirnya gue sadar gue mimpi dan sebenarnya gue nyaris mati di sini.
—-
paginya gue yang pertama bangun. bengong sebentar. lalu teringat samudera hindia.
karena penasaran samudera hindia itu gimana, gue sendirian manjat ke tebing yang membatasi segara anakan dengan samudera hindia. sialnya buat gue yang lahir dan besar di sekitaran laut itu tadi biasa aja. lah di batam sana hiburan gue kalau ga ke mall, cafe ya pantai. kembalilah gue ke tenda dengan perasaan biasa saja.

suasana di sekitar tenda. sebenarnya lebih rame, udah pada pulang waktu masih pagi-pagi banget.

sekitar tenda kita
semua makanan yang kita bawa, kita masak pagi itu juga demi bobot tas yang ringan. bayangin kemarin tas kita beratnya nyaris tiga puluh kilo kayanya. gila banget kan, berjam-jam jalan dengan beban dan medan seperti itu. apalagi nanti waktu pulang yang habis hujan.

dua cewe perkasa yang berhasil mengarungi pulau sempu bersama kita π
setelah makan kita beres-beres tenda.

gaul banget deh beresin tenda pagi-pagi π

gayuh di kiri, farel di kanan. gaya bet ya lipat rain-coat aja pakai difoto. π
ada yang menarik waktu kita selesai beres-beres tenda, yaitu : monyet liar di pulau sempu.

ini monyet-monyet liar di pulau sempu, mereka cari makanan di tumpukan sampah yang ditinggalkan oleh para back-packer. intinya ga semua yang main ke alam itu pecinta alam. buktinya ini. serem loh monyetnya π
tepat waktu kita siap-siap mau ninggalin segara anakan karena hari mau hujan, datang rombongan monyet liar buat cari makan. serem deh. mereka tingkahnya mirip banget sama manusia.

ini gue lagi berfoto dengan monyet. sebenernya gue takut kalau itu monyet tiba-tiba nyerang gue.

ini jempol gue cuma ketusuk duri dan durinya nancep di sana. tapi gilanya anak-anak bilang itu bakal infeksi dan mau motong jempol gue. gila kan ya ? ya gue kabur!

dari kiri ke kanan ya : Em, Nopik, Gayuh, Farrel, dan Kiyah
dan yang paling malesin ya…

ini nih, pacaran di sempu. parah banget kan.

ini juga nih. parah.
terus yang agak nyenengin itu…



lalu berangkatlah kita kembali ke pantai semut.
perjalanan ke pantai semut kami tempuh dalam waktu enam jam, makin gila ga ?
di tengah hutan kita ketemu pak polisi hutan dan TNI yang lagi nyariin dua lansia yang hilang di pulau sempu, kita diingetin juga buat ga ngikutin jalur air… soalnya itu bahaya banget dan ga manusiawi.
dan setelah gue kembali ke surabaya, ternyata berita orang hilang itu masuk kompas.com
http://regional.kompas.com/read/2012/12/28/1451436/Dua.Warga.Bandung.Hilang.di.Pulau.Sempu
itu linknya tuh.
oh ya, enam jam itu derita banget. lumpur di mana-mana.
sering banget dari kita ada yang kepeleset. rombongan sebelah bahkan diikutin sama monyet liar.
kita juga ketemu sama Kim pemain bola naturalisasi itu. gilanya di medan kaya gitu dia lari-lari sama temennya, gue inget banget. pakai sepatu anti selip sih ya, ga bawa tas puluhan kilo juga.
terus waktu udah sampai di pantai semut, kita ngobrol sama rombongan lain yang lagi nungguin dijemput sama perahu sewaannya. mereka pernah ke ranu kumbolo, semeru dan buat track/jalannya lebih susah ini, abisnya musim hujan jadi tanah buat jalannya super licin… apalagi kalau ga ada sepatu dan tongkat.

kaki gue kaya abis bajak sawah bro. gile. ga kaki aja sebenarnya, muka juga.

akhirnyaaaaaaaa… santai juga di perahu. hahaha.

lihat tuh, mukanya seneng banget kan, udah mau pulang soalnya.

itu si Em (tengah) aja bisa senyum gitu. kalau tau gimana dia pas baru sampai segara anakan rasanaya senyum dia itu mahal banget, ga kebeli deh sama uang bulanan gue.

#eaaaaaaaaaaaaa

tuh, kalau mau mengurangi penderitaan di pulau sempu : bawalah pacar kalian π

tuh kan, yang bawa pacar senyumnya pol π

#eaaaaaaaaaaakotorbangetyaded
dan kembalilah kita ke surabaya yang akhirnya sampai di rumah Em jam dua belas malam.
langsung pada tepar.
paginya kita balikin alat-alat camping ke tempat penyewaan :

nih, tempat nyewa tenda, carrier dan semua yang kita pakai buat camping.

lagi ngeluarin barang-barang dari mobil. asli jadi jorok banget innova si Em, ga kebayang kalau dia bawa Tucson-nya.

—-
mau ke pulau sempu ? sok atuh, tapi gue saranin mending pergi pas musim kemarau aja π
tapi kalau mau menderita kaya kita-kita ya silahkan datang waktu musin hujan, seru kok. tapi jadinya bukan nikmatin si segara anakan kita jadi mikirin gimana cara kita keluar dari hutan, belum lagi tidurnya yang basah-basahan π
kalau kata Em, sesekali kita harus ngerasain yang ga enak buat lebih mengerti dan mensyukuri nikmat yang kita dapat :))