gaul ke bali (day-3)

ingat hari kedua gue di Bali ? jalan-jalan sendirian dan menghabiskan malam di Jalan Legian sampai jam 1 subuh, itupun ada yang mengingatkan agar segera pulang. kalau engga gue mungkin masih bengong-bengong sampai jam 3 subuh di sana nontonin orang dari segala penjuru bumi berlomba mencari kesenangan.

gue bangun jam 10 pagi keesokan harinya, teman-teman udah pada berangkat ke ISEE. sial banget gitu. padahal niat gue mau ke sanur melihat sunrise. lebih sialnya lagi, uang gue yang terbatas ini tidak memungkinkan untuk menambah jam sewa motor, apalagi nanti malam bakal keluar sama anak-anak ke Kuta naik taxi (yang artinya duit lagi)

jadilah gue cuma tidur-tiduran di Hotel, nonton TV, browsing soal Bali dan makan siang di jalan teuku umar sambil menungu anak-anak balik dari seminar. ah, syukur ayam gorengnya enak dan murah, jadi sedikit meringankan sakit hati gue hari itu.

(*nyanyi my way nya frank sinatra sambil ngunyah burger*)

malamnya, kita main ke Kuta, jalan-jalan di Legian, makan di Burger King Kuta Square (padahal kemarinnya udah makan di sini), dan jalan-jalan di Kuta Beach Walk. meskipun terlihat membosankan, this is so much better than just put your ass off at the hotel room. seriously.

(Em dan Kiyah terlihat serasi malam itu, uh.)

waktu di kuta square, gue beli postcard untuk kak Viera dan kak Tiara.

waktu kak Viera kuliah di Italy, dia mengirimkan gue postcard dengan cap bibir di sudut postcard, terus pas ada kerjaan di Malaysia kak Viera mengirimkan gue kartu pos bergambarkan monyet…. katanya monyet itu mengingatkan dia akan diri gue. ah, gemesin banget kak Viera.

pernah lihat iklan Indomie yang “dari Italy ke Belanda cuma buat beli Indomie…”, iya, kak Viera yang main di iklan itu, dan itu cerita nyata, tapi tentu ga sesimple itu ceritanya 😛

kak Tiara sendiri pernah mengirimkan gue postcard waktu doi masih kuliah di Lisbon, Portugal. di balik gambar kota Lisbon, ada kata-kata yang memberi semangat dan cerita gimana orang-orang di sana mengejar matahari di kala musim dingin 🙂

sebagai balasan atas postcard monyet dari Malaysia, gue balik ngirim postcard monyet dari Bali yang ada di Monkey Forest Ubud Bali. ceritanya monyet yang di malaysia itu bapak juga suami dari monyet yang di Bali, si bapak merantau jauh-jauh ke Malaysia jadi Tenaga Monyet Indonesia (TMI) supaya anak istrinya dapat hidup layak di Indonesia.

untuk kak Tiara sendiri, gue milih postcard bergambar surfer yang lagin surfing di pantai padang-padang, Bali. soalnya kak Tiara ini suka kirim salam ke surfer yang ada di Bali, dikiranya gue kenal kali ya. tapi, biar kak Tiara senang, mari kita kirimkan postcard gambar surfer aja 😛

bisa dilihat bahwa cara gue memilih postcard itu random sekali (dengan logika sederhana yang menggelikan), terus belakangan setelah dua minggu di Batam baru gue sadari…. hari kelima gue di bali dihabiskan melihat sunset dan ombak cantik di pantai padang-padang Bali, hari ke-enam (setelah harap-harap cemas mencari kantor pos di Ubud supaya bisa ngirim postcards itu ke bogor) gue cabut ke monkey forest Ubud, Bali.

ga nyangka gue bisa datengin tempat-tempat yang ada di postcards itu! seriusan, ini sesuatu abis. bener kata Sudjiwo Tedjo, Tuhan itu maha asik.

Advertisement

gaul ke bali (day two)

Kemarin gue udah nulis gimana hari pertama gue di Bali, dan sekarang saatnya buat cerita hari kedua gue di sana… ready guys ? hohoho!

Hari kedua gue di Bali seru banget! Kenapa seru ? soalnya anak-anak pada ke seminar dan gue sendirian muter-muter di Bali naik motor yang udah gue sewa. Gue masih bisa membayangkan betapa menyenangkannya Bali sampai sekarang…

Gue pertama nyari tempat nyewa motor yang murah gitu, tapi ternyata di Denpasar nyari tempat penyewaan motor itu susah banget, jadilah setelah panas-panasan muterin jalan teuku umar denpasar… gue akhirnya menyerah, dan menyewa motor di hotel aja yang harganya rada mahalan sedikit daripada yang standard. Gue dapet yang Rp 75K perhari, standard nya sih Rp 50K.

Tempat mana yang bakal gue datengin pertama kali setelah punya motor ? apa ? kosan gebetan ? ohoho. No. Gue ke pantai kuta!

(pantai kuta… asik ga sih ?)

Modal menghapal jalan di Google Map waktu tidur-tiduran di hotel, gue pun dengan nekat berangkat ke pantai kuta. Gue inget pertama kali nyetir di jalanan Bali dan menyadari gue sedang dalam petualangan seru : gue cengengesan di sepanjang jalan. Teriak-teriak, “WOOO-HOOOO!” padahal gue lagi kesasar. Euforia nya ga nahan bos. Hehehe.

(ini gue kasih foto kaki gue yang bulunya banyak… sampai sekarang sepatu gue yang itu masih banyak pasir dari pantai kuta. nyebelin. untung gue punya dua sepatu.)

Sampai di pantai kuta, gue langsung nelfon kak Tiara. Ngapain ded ? pamer dong! Abisan nih ya, kak Viera dan Kak Tiara ini suka banget nanya, “ded, udah lihat bule berbikini belum?” dan gue rela deh nelfon demi memberitahukan bahwa gue sudah melihat yang mereka tanya-tanyakan ke gue.

Oh ya, kak Tiara dan kak Viera ini kakak gue~ gue sayang mereka berdua. *peluk virtual*

(I’m lucky! seriously ! ini cuacanya lagi enak banget.. pantainya lagi sepi… dan gue diberi waktu oleh Tuhan buat sendirian dan menikmatinya. sujud syukur banget lah.)

Gue sampai di pantai kuta sekitar jam satu. Dan gue seneng banget. Waktu itu pantainya bersih, sepi dan ombaknya juara banget. Gue selalu suka ombak pantai kuta. Gue bisa duduk berjam-jam Cuma menikmati ombak dan orang yang lalu-lalang di pantai. Seriusan.

(gue duduk di sana, semacam berjemur yang gagal… ngelihatin aktivitas orang-orang di pantai, yang ini gue lagi merhatiin bule yang belajar surfing. ngelihatin aja gue bisa senyum. menyenangkan banget.)

Sebagai anak yang lahir dan besar di Kota Batam (ini kota banyak amat deh pantainya, asli) pantai udah jadi tempat yang familiar banget buat gue, yang bedain Batam sama Bali jadi apa dong ded ? Ombak! Ombak di pantainya beda banget. Gue jatuh cinta sama ombak di bali. Cinta. Beneran cinta.

(si Ibu lagi menghantar doa dan sesajen. cuma di Bali gue lihat beginian…)

Lalu Bali ini komplit banget, Bali punya semuanya… dari gunung, danau, pantai. Semuanya ada. Dan semuanya indah. Semuanya….

(bayangin lo duduk di sana, tiduran, menikmati ombak, menyanyikan lagu favorite lo. atau lari-larian sama gebetan di sana ? gue belum kebayang gimana rasanya nongkrong di kuta bawa pacar. sendirian aja udah bikin gue nagih ke sana lagi, apalagi sama seseorang… uh *makan eskrim sendirian di pinggir pantai*)

setelah sampai di kuta ngapain aja ded ? duduk bengong gitu kaya sapi ompong ? ga gitu juga sih. setelah merasa cukup merah duduk di bawah sinar matahari, gue jalan dari ujung ke ujung pantai kuta…. merhatiin orang-orang yang jualan, dengerin bule-bule ngobrol, merhatiin aktivitas turis-turis lain… plus: foto semua yang kelihatannya seru…  😛

(halo kak Tiara…. halo kak Viera…..)

oh ya, gue sempat kaget ketika mendengar orang yang mengajar surfing di pantai kuta pakai bahasa batak. bisa banget gitu dari sumatera utara sana mereka ke Bali dan jadi surfer. hahaha. kulitnya hitam legam terbakar matahari, badannya atletis, di ketiak kirinya terselip papan surfing, di tangan kanannya ada bir bintang, lalu kalau ngomong bahasa batak. 😀

gue orang batak juga loh om! horaaasssss…. 😀

setelah capek muter-muterin kuta gue jadi laper, terus makan di Burger King (kenapa ke burger king ? soalnya cuma ada di jakarta sama bali, gue baru tiga kali makan di BK, pertama di Singapore, terus kedua di Jakarta, ini yang ketiga baru deh di Bali. meh…) yang ada di Kuta Square, kelar makan gue jalan-jalan di daerah sekitaran itu… masuk ke pasar, ngelihat barang-barang yang unik dan menawarnya…. padahal gue kan ga punya uang. hahahaha. terus gue balik lagi deh ke pantai kuta…

(shortcut yang gue temukan.. menghubungkan pasar dan pantai kuta. kece.)

guepun balik lagi ke pantai kuta, suasananya lebih rame daripada pertama gue datang tadi. seru!

(kuta beachwalk… ini yang di deket pantainya, yang cakep itu deket discovery mall… asik buat jogging atau jalan sore. )

Pasar di kuta gimana ded ? ya gitu, dominan sih jualan baju yang tema nya soal bali. Sama banyak kerajinan tangan yang lucu-lucu, ada banyak jual lukisan juga. Gue kemarin jatuh hati banget deh sama lukisan perempuan bali yang topless gitu. Cantik. Tapi kalau mau belanja-belanja kerajinan tangan sih bukan di kuta tempatnya. Tempat jualan kerajinan tangan yang asik itu di Ubud. Nanti Ubud gue ceritain di post terpisah yak 😛

(dek…. pusing abang, dek… )

Aktivitas turis di pantai kuta itu macem-macem banget, selain bernang dun surfing, banyak yang duduk-duduk di pinggir pantai sambil minum beer, ada yang main bola kaki, ada yang main bola volley, ada yang bengong-bengong kaya gue kemarin. Main layangan juga ada. Apalagi yang pacaran~

(mbak, mau ditemenin ga mbak…. bete kan mbak lihat orang pacaran mbak… )

Waktu udah mau balik ke hotel, tiba-tiba ada rame-rame di pinggir pantai, ternyata ada pelepasan anak penyu gitu, kira-kira ada seratus jumlahnya. Ini seru banget, asli. Jadi nanti rame-rame membentuk satu barisan memanjang untuk sama-sama melepas anak penyu, acara dipandu oleh seorang bapak tua sambil menjelaskan acara apa sebenarnya ini.

(kelihatannya malah kayak lagi balapan anak penyu….)

Ga cuma orang bule aja yang ikutan acara ini, tapi semua nyampur dan gue suka banget sama pemandangan ginian. Kata si bapak, dari seribu anak penyu yang dilepas di laut Cuma satu yang bakal selamat dan bertahan. Yang lainnya bakal mati karena seleksi alam, entah itu dimangsa burung, mati di tengah laut karena limbah dan banyak faktor lain.

(ayo penyu… mangadh eaaaa penyuuuuu….)

Si Bapak juga bilang, kalau mau menolong pelestarian makhluk yang nyaris punah ini, bisa dimulai dengan tidak mengkonsumsi makanan yang memanfaatkan penyu sebagai bahannya, entah itu telur atau dagingnya. Karena ternyata banyak yang memburu makhluk ini dan menjadikannya bahan makanan atau obat. Beberapa ada yang mengawetkannya buat jadi hiasan kali ya.

(“meski baru lahir, aku kuat loh gak makan tiga hari….” kata si penyu. oh ya, selamat berpuasa ya buat temen-temen yang puasa :D)

Bayangin, satu dari seribu. Seleksi alam yang ketat banget. Mau bantu pelestarian penyu ? selain ga mengkonsumsi makanan yang dari penyu, juga bisa dengan menjaga kebersihan laut kita loh. Soalnya di laut itu sekarang banyak banget limbah, apalagi plastik (yang terurainya lamaaaaaaaaaaa banget!). banyak satwa laut yang sakit gara-gara limbah kita ini. Jadi ayo deh kita sama-sama jaga laut kita, ga Cuma laut, lingkungan rumah, sekolah atau tempat kerja kita juga. Soalnya keseimbangan ekosistem itu sesuatu yang krusial banget, karena semua yang ada di alam itu terhubung dan saling mempengaruhi. Kalau ga seimbang, alam bakal menyeimbangkan sendiri dirinya yang ga seimbang gara-gara kita, terus kita ngeluh deh kalau udah kena batunya (perubahan iklim, bencana alam dsb….)

(“kasih jalan! kasih jalan! berikan dia jalan… dia bakal renang selama tiga hari tanpa makanan entah ke mana, mungkin saja ke australia….” kata si Bapak.)

“GO! GO! GO!!!!! COME ON EVERYBODY SAY GO! GO! GO!” kata bapak yang memandu acara ini, dia mengajak semua peserta dan penonton menyemangati anak penyu supaya kuat bernang ke laut. Itu acaranya pas lagi mau sunset. Keren banget.

(semoga orang macam bapak ini lebih banyak lagi di Indonesia, yang berjuang demi melestarikan satwa-satwa langka.)

Yeah! GO ! GO ! GO!

Setelah selesai acara pelepasan anak penyu ini, gue jalan-jalan sebentar sambil main di ombak. Terus balik deh ke hotel, soalnya anak-anak udah balik dari seminar sedangkan kunci hotel di gue. Huehuehue. Kasihan mereka kalo kelamaan nunggu.

Setelah istirahat, mandi dan makan malem bareng anak-anak, gue sendirian pergi ke Jalan Legian. Pernah dengar legian kan ? tempat peristiwa bom bali kemarin. Kata temen-temen gue yang gaul, jalan legian itu surga dunia banget. Ya, lo tau lah maksudnya surga dunia. Bar di mana-mana, cewek di mana-mana, semua yang menyenangkan dalam takaran hal duniawi ada di sana.

(crowd di depan vi ai pi bar, tepat disebrangnya bali bombing memorial)

Gue kesana jam 11 malem waktu bali. Rame. Tapi waktu gue ngobrol sama polantas yang lagi jaga di sana (ada-ada aja ya ngobrol sama polantas…) katanya itu masih sepi, kalau jalan legian lagi ramai biasanya mobil-mobil juga ga bisa gerak.

(guitarist yang lagi main di salah satu bar di jalan legian… asik banget mainnya…)

Terus ngapain aja Ded di Legian ? minum beer ? dugem sama cewek-cewek seksi ? uh! Engga 😀

Gue minjem DSLR nya Rainhart, gue muter-muter dari ujung ke ujung jalan Legian yang kelihatannya rame. Merhatiin apa aja yang kelihatannya seru. Dan gue menemukan banyak hal di Legian. Mulai dari anak-anak gaul jekardah yang kalau mau party perginya rombongan gitu, mukanya unyu-unyu + pakai kawat gigi.

(dek, pulang dulu ke rumah… ganti baju… baru dugem.. nanti ketahuan bu guru habis kamu!)

Ada bule yang gila, yang mabuk terus lari-lari di jalan legian ga pakai sendal. Masuk satu bar ke bar yang lain.

Ada ibu pemulung tua yang duduk di depan sebuah bar untuk beristirahat dan merokok.

Ada orang yang menjajakan narkoba kepada turis.

(pada nongkrong di depan bali bombing memorial… )

Ada SPG rokok yang sepertinya sudah capek sekali tapi masih terus menjajakan rokoknya karena target belum tercapai. Waktu duduk-duduk di kuta gue pernah didatengin SPG rokok yang sebenernya cantik, tapi saat itu mukanya jelek banget, melas, terus bilang ke gue, “mas, beli dong. Buat ngejar setoran. Saya belum jual apa-apa dari tadi.” Dan gue Cuma bisa bilang “maaf mbak, tapi saya tidak merokok” sambil berusaha ngasih senyum termanis~ tsahtsahtsah…. *hand stand di atas papan selancar*

Oh ya, gue juga digodain cewek waktu di Legian. Pertama cewek Indonesia, mbak-mbak pacarnya bule gitu. Waktu lagi ngelewatin gue yang duduk sambil menyetel kamera dia berhenti, ngelihatin gue beberapa detik lalu senyum sambil berkata manja “fotoin aku dongssssss….” diikuti pose-pose genitnya yang bikin perut gue sakit berasa digelitikin gitu. Gue Cuma bisa senyum-senyum sambil matiin kamera. 😀

Terus ada bule iseng, yang kayaknya lagi mau pergi party. Waktu itu gue lagi jalan dan papasan sama rombongan doi. Dia sambil jalan ngelihatin gue gitu terus tiba-tiba tangannya nunjuk gue…. “HEY! I LOVE YOU!” katanya. Gue shock. Lalu beberapa menit kemudian gue merasa ganteng. Cih. Hina sekali gue. (itu cewek bule kalau gue ajakin bahasa batak gimana ya, dia GR ga ya….)

Waktu udah jam satu subuh gue pun balik ke hotel, tapi singgah dulu dong di pantai Kuta. Ternyata jam segitu pantai kuta juga masih rame, ada yang duduk rame-rame ngobrol gitu, ada yang tidur-tiduran di pantai… mungkin dia ga punya duit buat tidur di hotel, terus jadinya tidur di pantai aja. eh, ada juga orang yang pipis sembarangan. Cih.

Oh ya, pas gue balik dari kuta ke denpasar itu jalanannya sepiiiiiiiiiiiiiii banget. Mana minim lampu jalan lagi. Berasa uka-uka naik motor sendirian 😀

(kita harus ketemu lagi ya, Bali! *peluk Bali*)

Ah. Gue kangen bali!
postingan hari ketiga,keempat, kelima dan keenam menyusul ya 😛

gaul ke Bali (day one)

Sepertinya tulisan di blog gue ini ada karena gue susah tidur waktu tengah malam, atau gue lagi mood banget buat nulis (biasanya pas lagi sedih banget atau senang banget)

Gue mau nulis soal trip gue ke Bali ah.

Jadi mungkin banyak yang nanya ya kenapa gue bisa sampai ke Bali, oke…
sebenarnya yang berkepentingan ke Bali itu teman-teman gue (Ardi, Em, Rainhart dan Kiyah), mereka terpilih jadi presenter (orang yang presentasi) di ISEE (International Seminar of Environmental Engineering) di Universitas Udayana Bali. Keren banget ga sih karya mereka bisa dipresentasi kan di seminar bergengsi begitu, dan dibukukan lagi… ada ISBN nya.

* ada sayup-sayup suara teriakan terdengar, ” lo kapan Ded?” *

(dari kiri : Em, Ardi, Rainhart, Kiyah. di bandara Juanda dan belum tidur. uh!)

Maka, hari itu… gue diajakin Em buat ke Bali, mereka conference cuma dua hari terus buat masalah hotel kita patungan. Pikir gue, kapan lagi bisa patungan hotel murah begini dalam rentang waktu enam hari lima malam. Maka ikutlah gue ke Bali. Dimulai dengan perjuangan super absurd untuk mencari tiket pesawat promo ke Bali.

Kita naik pesawat paling pagi saat itu, dan pulang dengan pesawat paling malam. Kelihatan banget ya pengen lama-lama di Bali… uh!

Demi mengejar flight pagi itu ( jam 5 pagi) kita pada ga tidur, di pesawat deh baru pada ketiduran. Padahal di kamera nya Rainhart gue lihat foto-foto dari pesawat keren banget. Menyesal deh.

(hasil jepretan Rainhart Gabriel Simangunsong, si cowok ganteng jekardah…)

Kita sampai di Bali jam 7 pagi waktu indonesia bagian tengah. Dan waktu baru memijakkan kaki di bandara aja gue udah tahu kalau gue suka sama Bali. (jadi inget seseorang yang pernah ngomong ke gue : “menurut gue lo terlalu cepat menyimpulkan ded..” ~ ya, bisa jadi mbem! Tapi tidak untuk perasaan gue kepada Bali *kibas poni*)

Waktu di surabaya, rencananya abis dari bandara kita langsung ke pantai kuta tidur-tiduran di pasir sambil bawa koper menunggu waktu buat checkin (jam dua sore), tapi ternyata yang terjadi adalah kita ke rumah guru bahasa inggris nya Ardi.

Ketika sekolah di Sampoerna Academy dulu di Malang, Ardi punya guru bahasa inggris (ya jelas lah, kurikulum nya aja cambridge. Uh), dan beliau sekarang berdomisili di Bali mengikuti suaminya. Beliau berbaik hati menawarkan kamar yang kosong untuk beristirahat sembari menunggu waktu check in ke hotel, ga Cuma ngasih kamar, beliau juga ngasih kita breakfast + lunch. Baik banget deh pokoknya. Nyokap gue yang guru aja ga segitu baik ke muridnya. Kalo gue orang kaya, udah gue beliin BMW dah itu ibu.

(dua sejoli di ISEE…)

Rumahnya asik, river view gitu, minimalis modern. Anaknya lucu, tapi karena mama papa nya bahasa inggris ke dia, sekarang malah jadi bingung mau ngomong pakai bahasa apa. Jadinya kata si Ibu, sekarang bahasanya di combine aja… english-indonesia. (di DNA si anak terbawa bahasa Indonesia kali ya, jadi bingung waktu lahir mama nya bahasa inggris terus… kan dia anak indonesia) #abaikanteorigue

Yang kita lakukan di rumah guru bahasa inggrisnya Ardi ga Cuma makan dan tidur, tetapi juga membereskan materi buat presentasi besok, si Ibu membantu membenarkan kalimat dan pemilihan kata yang salah dalam slide presentasi, berhubung beliau adalah guru bahasa inggris dan mereka presentasi pakai bahasa inggris juga. Gue merasa beruntung bisa terlibat dalam hal ini, dan gue banyak bertanya juga ke si Ibu… apalagi soal gimana supaya bisa lancar bahasa inggirs. Ternyata kuncinya satu, berpikirlah dengan bahasa inggris…. kata si Ibu.

Sekitar jam satu kita lunch, ngobrol, lalu pergi ke hotel buat check in.
sebelum pergi, kita foto-foto dulu dong. Pas banget gue lagi pakai kaos v-neck macam boyband. Uh.

(itu yang lagi gendong si Otniel bu Yovie namanya, baik banget asli… )

Sampai di hotel kita check-in, lalu istirahat dan siap-siap buat konfrensi besok. Itulah hari pertama gue di Bali. Gue rasa bertemu Bu Yovie bukan awal yang buruk buat memulai liburan gue di Bali. Dan gue harap beliau serta keluarga sehat dan tetap dalam perlindungan Tuhan. Semoga anaknya Bu Yovie si Otniel kelak menjadi pembicara yang handal, meski sekarang ngomong nya rada susah soalnya bingung mau pakai bahasa apa 😀 ah, pokoknya semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat keluarga Bu Yovie, amin.

(si kecil Otniel lagi main di depan kamar kita…)

Oh ya, kita nginep di hotel POP! Harris di jalan Teuku Umar Denpasar Bali.
termasuk murah sih kayaknya, bisa buat tiga orang juga satu kamar, cocok buat yang liburan rame-rame. Kekurangannya ya letaknya di tengah kota, kok kurang ? soalnya jauh kalau mau ke pantai kuta, kalau mau jalan-jalan harus nyewa motor atau mobil dulu…. yang artinya tambahan biaya lagi. Kelebihannya ? banyak banget tempat makan enak nan murah di sekitaran hotel. Juara banget lah. Di kuta sana mau makan apa coba yang murah dan bukan junk food ? 😀

Hari kedua sampai ke-enam nanti gue post di postingan terpisah ya.
oh ya, foto-foto liburan gue selain gue yang foto sendiri, difoto sama Rain temen gue yang jago foto2 itu. Mungkin kalo lo mau belajar dan nanya-nanya soal fotografi (atau lebih parah lagi lo ng-fans dengan hasil jepretan temen gue yang rese tapi baik ini), bisa hubungin dia di twitternya @rainriel .

Semoga waktu yang lo sisihkan buat baca ini bermanfaat ya 😛
Gbu guys, have a nice day!

Salam gaul,
dedy

Trip singkat kita ke Malang

Gue mau balik nulis ah.
siapa tahu ada yang kangen tulisan gue di luar sana.
biar gue obati gitu rasa kangennya. #huek

Jadi setelah dua hari di rumah, gue mau nulis tentang cerita-cerita liburan gue nih.
kita mulai dari Kota Batu dulu ya 😀

Jadi untuk mengisi liburan, gue pergi ke Kota Batu di Malang sana, ke rumah sohib gue si Rocky. Biasanya doi yang main ke Surabaya, nginep di kosan gue, tidur di lantai (dia tinggi banget jadi kasur gue di kosan aja ga muat coba), dan kita muterin Kota Surabaya berduaan sambil nyanyi I’m Yours nya Jazon Mraz.

Kalo udah bosen banget sama jalanan macet, volume audio kita gedein terus kita nyanyi-nyanyi deh teriak-teriak di dalem mobil gaulnya si Rocky, “I’m Horseeeee…. meheauaheauehau… I’m Horseeeeeee…” menyenangkan banget.

Rocky ini anaknya tinggi banget, padahal dia ga minum susu Hi-Lo. Gue udah kenal Rocky dari waktu masih SMP dulu, terus SMA sekelas dan sering main bareng, sampai akhirnya kita kuliah di provinsi yang sama, yaitu Jawa Timur. (Rocky belajar Ilmu Ekonomi di Universitas Brawijaya Malang, gue belajar Teknik Kelautan di ITS Surabaya)

Kita berempat berangkat dari Surabaya, gue, Khalid, Salomo dan Rainhart. Jelas gue yang paling terakhir sampai di Malang dan pakai kesasar dulu, gue rada susah menghapal jalan soalnya. Salomo sama Rainhart sempat ngambek ke gue karena gue kesasar, ya namanya juga kesasar ya mau gimana lagi, siapa yang mau kesasar coba :”)

Tapi hasilnya, setelah kesasar gue hapal jalanan Surabaya-Malang-Batu-Surabaya 😀
ada yang mau ng-test gue ? 😛

Rocky tinggal di Batu di rumah neneknya. Rumahnya nyaman dan besar, kamar mandinya bahkan lebih besar dari kamar kos gue di Surabaya. Jahat banget ga sih ?

Setelah menempuh nyaris empat jam perjalanan naik sepeda motor dari surabaya ke malang, kita ke rumah rocky di Batu. Beres-beres sebentar, mandi, terus pergi ke Batu Night Spectacular (BNS), semacam ancol versi mini. Biaya tiket masuknya 20rb. Di sana kita Cuma ngelihat orang yang teriak-teriak naik wahana yang serem, terus foto-foto, ngobrol dan makan semangkok eskrim yang dibagi lima (ketahuan banget mahasiswanya)

(sohib-por-eper… )

Dari BNS, naik mobil gaul kakanda Rocky, kita makan nasi goreng di alun-alun kota Batu, terus nongkrong deh di Pos Ketan, warung yang jualan ketan dengan banyak variasi rasa gitu, mulai pedes sampai manis. Di sana juga ada jualan susu murni yang lumayan enak. Jadilah kita duduk-duduk di sana menghabiskan malam sambil main domino. Pft 😀

(ini pemandangan sebelum ke rumahnya rocky, berhenti sebentar deh buat ambil foto)

Besoknya kita main ke kampusnya Rocky. Universitas Brawijaya punya gedung yang megah dan bagus, bahkan di dalamnya ada hotel. Kampusnya rame, banyak cewek cantik juga loh! (catat bro! Catat!)

(khalid, raihart dan salomo masih tidur, gue bangun pagi,terus fotoin mereka lagi tidur. iya, kurang kerjaan.)

Setelah puas muter-muter di kampusnya Rocky, kita cabut ke Toko Oen, toko yang udah ada sejak jaman kolonial belanda ini punya eskrim yang juara banget, bahkan lebih enak dari eskrim kenamaan di Surabaya sana (baca : Zangrandi). Gue kalo punya duit terus main ke malang lagi, sempetin ke toko Oen lagi deh. Enak banget eskrimnya. 😀

( waktu di Toko Oen, Malang)

apa yang unik dari Toko Oen ini ? mereka udah berdiri dari tahun 1930!
dan seragam pelayannya itu loh, masih berasa jaman belanda. suasananya juga tua gitu. overall, yang terpenting… eskrimnya juara.

(ini buku menu di Toko Oen)

(waitress di Toko Oen, bajunya lucu kan…)

(suasana di dalam Toko Oen)

(bareng temen-temen deket gue di surabaya. Tuhan ngasih gue temen-temen yang baik 😀 )

Habis itu gue bertiga dengan khalid dan rocky nongkrong di Cafe Ria Djenaka Malang, asik banget tempatnya. Spot kesukaan gue di balkon lantai dua, menghadap jalan bandung yang teduh oleh pohon-pohon besar. Kopinya juga enak, apalagi suasananya. Kalau ada kesempatan main ke Malang, gue bakal sempatin waktu buat nongkrong di Ria Djenaka!

(ini kopi yang gue minum di Ria Djenaka. enak.)

Terus kelar nongkrong dari sana, kita makan bakso malang, beli oleh-oleh dan istirahat, karena besoknya balik ke Surabaya.

Oh ya, gue ga Cuma jalan-jalan doang di sana. Gue dapet pelajaran.

Gue dapet pelajaran dari kertas hvs berisi doa yang ditempel di kedua sisi pintu kamar mandi rumah neneknya Rocky. Gue diingatkan oleh doa yang ada di kertas HVS itu bahwa kita harus selalu bersyukur, bahkan mandi atau sekedar buang air pun harus bersyukur. Karena Tuhan maha baik sudah memberikan kita kesegaran setelah membersihkan diri.

Rasa mau selalu bersyukur ini juga ga cuma bisa kita terapin buat masuk sama keluar dari kamar mandi aja, tapi dalam semua hal. Pasti hidup jadi lebih indah deh, lebih dekat dengan Tuhan juga kan? ayo bersyukur 🙂

oh ya, ke Bromo nya masih ditunda nih. menunggu waktu dan dana yang tepat 😛

thank you Rocky dan neneknya yang baik banget buatin kita sarapan dan ngasih tempat bermalam. semoga kebaikannya dibalasa oleh Tuhan. moga neneknya Rocky juga panjang umur, amin.

happy holiday, guys!

Ah, sebelumnya gue mau tarik napas dulu nih.
banyaaaaaaaaaaaaak banget hal yang bikin sesek napas belakangan ini.
semoga dengan banyaknya hal yang bikin nyesek, paru-paru gue semakin kuat ya :”)

Jadi setelah selesai UAS, liburan gue resmi dimulai.
besok rencananya gue bakal berangkat ke Malang, lalu bermalam di Batu dan berpetualang ke Bromo bersama teman-teman. Ada Khalid yang lagi ikut SBMPTN di ITS dan nebeng di kosan gue buat sementara ini, ada Rain dan Salomo teman kesayangan gue di Surabaya ini. Nanti di Malang rencananya kita bakal ketemuan dengan Rocky (sohib gue yang kuliah di Universitas Brawijaya), yang bakal menyediakan kamar buat kami bermalam. Rocky juga bawa temennya si Bayu yang sekarang resmi jadi adik tingkatnya di Universitas Brawijaya. Rame amat yak ? 😀

Dari Malang kita bakal ke rumahya Rocky di Batu (asli ini gimana ya ceritanya bisa gini ? semesta ? apa yang engkau lakukan?) terus kita mau lihat sunrise di Bromo, mau nyewa Jeep Hartop juga buat seru-seruan di sana. Semoga lancar dan seru ya :”)

Selain liburan ke Kota Malang, Kota Batu juga Gunung Bromo, gue tanggal 24 Juni nanti bakal terbang ke Bali buat liburan… lalu kembali lagi ke Surabaya tanggal 29 Juni. Ini juga dadakan sebenarnya, awalnya dari Ardi dan kawan-kawan yang terpilih karyanya untuk dipresentasikan dalam seminar lingkungan internasional di Universitas Udayana, Bali, kemudian gue diajakin juga buat ikut liburan ke sana, nebeng hotel tempat Ardi dan kawan-kawan menginap. Iya, emang gue ga modal banget.

Sejauh ini gue udah nyari-nyari info tentang apa aja yang seru di Bali, soalnya ini bakal jadi trip pertama gue ke pulau yang terkenal banget itu, dan nanti selama dua hari gue bakal sendirian menjelajahi Bali karena temen-temen gue jadi pembicara di seminar itu. Gue udah membayangkan gimana kalau gue muter-muter bali sendirian naik motor, ketemu teman baru mungkin, belajar hal baru, lebih tahu banyak hal. Seru pastinya. Bakal lebih banyak hal lagi yang gue tulis di sini.

semoga Tuhan melancarkan semuanya ya, amin. :”)
Happy Holiday, Guys ! 

(sebenarnya ini gue tulis tanggal 18/6/2013. gue udah main ke malang dan batu (bakal gue tulis  dalam post berikutnya aja ya) terus ya postingan ini gue postkan ke blog pakai wi-fi gratisan dari hotel yang gue tempati di denpasar, bali. 😀 )