gaul ke bali (day-3)

ingat hari kedua gue di Bali ? jalan-jalan sendirian dan menghabiskan malam di Jalan Legian sampai jam 1 subuh, itupun ada yang mengingatkan agar segera pulang. kalau engga gue mungkin masih bengong-bengong sampai jam 3 subuh di sana nontonin orang dari segala penjuru bumi berlomba mencari kesenangan.

Image

gue bangun jam 10 pagi keesokan harinya, teman-teman udah pada berangkat ke ISEE. sial banget gitu. padahal niat gue mau ke sanur melihat sunrise. lebih sialnya lagi, uang gue yang terbatas ini tidak memungkinkan untuk menambah jam sewa motor, apalagi nanti malam bakal keluar sama anak-anak ke Kuta naik taxi (yang artinya duit lagi)

jadilah gue cuma tidur-tiduran di Hotel, nonton TV, browsing soal Bali dan makan siang di jalan teuku umar sambil menungu anak-anak balik dari seminar. ah, syukur ayam gorengnya enak dan murah, jadi sedikit meringankan sakit hati gue hari itu.

IMG_0781(*nyanyi my way nya frank sinatra sambil ngunyah burger*)

malamnya, kita main ke Kuta, jalan-jalan di Legian, makan di Burger King Kuta Square (padahal kemarinnya udah makan di sini), dan jalan-jalan di Kuta Beach Walk. meskipun terlihat membosankan, this is so much better than just put your ass off at the hotel room. seriously.

IMG_0792(Em dan Kiyah terlihat serasi malam itu, uh.)

waktu di kuta square, gue beli postcard untuk kak Viera dan kak Tiara.

waktu kak Viera kuliah di Italy, dia mengirimkan gue postcard dengan cap bibir di sudut postcard, terus pas ada kerjaan di Malaysia kak Viera mengirimkan gue kartu pos bergambarkan monyet…. katanya monyet itu mengingatkan dia akan diri gue. ah, gemesin banget kak Viera.

pernah lihat iklan Indomie yang “dari Italy ke Belanda cuma buat beli Indomie…”, iya, kak Viera yang main di iklan itu, dan itu cerita nyata, tapi tentu ga sesimple itu ceritanya 😛

kak Tiara sendiri pernah mengirimkan gue postcard waktu doi masih kuliah di Lisbon, Portugal. di balik gambar kota Lisbon, ada kata-kata yang memberi semangat dan cerita gimana orang-orang di sana mengejar matahari di kala musim dingin 🙂

BP1vTP-CAAE3baa

sebagai balasan atas postcard monyet dari Malaysia, gue balik ngirim postcard monyet dari Bali yang ada di Monkey Forest Ubud Bali. ceritanya monyet yang di malaysia itu bapak juga suami dari monyet yang di Bali, si bapak merantau jauh-jauh ke Malaysia jadi Tenaga Monyet Indonesia (TMI) supaya anak istrinya dapat hidup layak di Indonesia.

BP1xX2iCcAA13Ue

untuk kak Tiara sendiri, gue milih postcard bergambar surfer yang lagin surfing di pantai padang-padang, Bali. soalnya kak Tiara ini suka kirim salam ke surfer yang ada di Bali, dikiranya gue kenal kali ya. tapi, biar kak Tiara senang, mari kita kirimkan postcard gambar surfer aja 😛

bisa dilihat bahwa cara gue memilih postcard itu random sekali (dengan logika sederhana yang menggelikan), terus belakangan setelah dua minggu di Batam baru gue sadari…. hari kelima gue di bali dihabiskan melihat sunset dan ombak cantik di pantai padang-padang Bali, hari ke-enam (setelah harap-harap cemas mencari kantor pos di Ubud supaya bisa ngirim postcards itu ke bogor) gue cabut ke monkey forest Ubud, Bali.

ga nyangka gue bisa datengin tempat-tempat yang ada di postcards itu! seriusan, ini sesuatu abis. bener kata Sudjiwo Tedjo, Tuhan itu maha asik.

Advertisement