an e-mail for marjo

waktu kuliah di tingkat akhir nanti, lo bakal menentukan mau berfokus di bidang keahlian apa. dan itu tentu tergantung dengan cita-cita yang lo punya.

di jurusan gue sendiri, Teknik Kelautan, ada banyak pilihan bidang minat, mulai dari Bidang Hidrodinamika Bangunan Lepas Pantai, Rekayasa Pantai, Perancangan dan Produksi, Lingkungan dan Energi laut, sampai Bidang Struktur yang semuanya punya keunikannya masing-masing.

gue yang lagi bosan, membahas “bakal ambil bidang keahlian apa ya..” dengan teman sejurusan gue Maria (tapi panggilan gaulnya marjo). Marjo katanya ingin mengambil bidang energi (ini macam perminyakan, lo bakal belajar tentang geologi laut, pemrosesan hidrokarbon, dsb) tetapi masih ragu. gue sendiri berencana mengambil bidang keahlian struktur (macam teknik sipil, tapi fokusnya bangunan laut, struktur bawah laut, pondasi bangunan laut).

tapi karena diskusi dengan marjo, gue pun kembali berpikir soal pilihan berkarir di masa depan ini. tiba-tiba kuliah gue tidak sesimple dulu lagi, kini kuliah tidak sesimple bisa punya pacar anak unair…. atau tetap bisa makan di akhir bulan.

gue penasaran kenapa Marjo begitu tertarik dengan bidang energi, dan akhirnya dengan bersemangat dia cerita ke gue. oh ya, pada tahu kan kalau semangat itu menular (banget) ? sip deh, siap-siap ditularin ya!

—-

email dari Marjo ke gue :

Nggak sengaja waktu liburan kemarin gw nemu buku, judulnya Membangun(kan) Perusahaan Energi Nasional. Harga bukunya kalau kubilang cukup murah. Dengan lima puluh ribu lu bisa dapet wawasan lebih. Nah, yang nulis buku itu Direktur Pertamina Hulu Energi (kata bokapnya Noni sekarang udah pindah divisi, lupa di mana). Karena penulisnya orang Pertamina itu maka dia banyak nulis dari sudut pandang Pertamina.

Apa yang gw rasain Ded?

Gw ngerasa goblok banget karena gw selama satu tahun kuliah di Teknik Kelautan ini baru pertama kali beli buku yang ada hubungannya sama bidang kuliah gw. Ke mana aja gw? IP bagus tapi wawasan soal bidang gw ini kurang banget.

Sejak YES Summit waktu itu, waktu gw masuk ke divisi energi, gw mulai coba menyelami apa sih yang menarik dari ini? Kok kayaknya nothing special gitu ya. Gw masuk dan ikut ke dalam FGDnya (waktu itu gw di FGD tenaga air laut) . Parah, gw kosong banget, nggak punya modal apa-apa, nggak ada wawasan apa-apa. Gw jadi ngerasa kalo gw kuliah dua semester itu cuma fokus buat ngertiin kalkulus sama fisika tanpa gw punya bayangan ntar ke depan gw mau ngapain.

Di bagian pertama buku itu diceritain gimana akhirnya Pertamina berhasil ngambil alih kawasan pengeboran ONWJ (Offshore North West Java) dari tangan BP (punya Inggris). Mereka keren banget, produksi meningkat jauh dan sekarang diakui. Kalo lu beruntung, mungkin lu pernah liat iklan suksesnya PHE ONWJ di tivi.

Gw baru tahu sekarang kalo BUMN  di Indonesia sekarang khususnya yang gerak di bidang energi itu masih kurang perhatian dari pemerintah (nggak cuma pemerintah aja sih, publik lebih tepat). Ya baru sejak prestasi itu diraih mungkin public mulai membuka matanya lebih lebar lagi. Gw juga lho, dulu kalo ditanya di awal-awal, bangga banget bisa jawab Chevron atau Total sebagai sasaran cita-cita gw nanti. Itu nggak salah, nggak ada yang salah Ded atas pilihan setiap orang.

Ada lagi nih, orang yang sempet gw temuin di angkot waktu gw balik ke Gresik. Dia nanya gw kuliah mana dan kemudian kami saling ngobrol. Dia PNS di Surabaya, ibu-ibu. Dia bilang gini? “Belajar bikin bangunan lepas pantai berarti nantinya ke tambang minyak ya Mbak? Aduh Mbak, kamu usaha ya supaya nanti waktu zamanmu minyaknya Indonesia nggak terus dikuras sama asing. Masa Negara sendiri nggak bisa padahal orang pinternya banyak, sarjananya banyak.” Gw jawab senyum Ded sambil bilang amin, tapi dalam hati jleb combo!

Iseng-iseng nih dua minggu yang lalu gw sms temen lama gw dari Bontang, Kaltim tentang Balikpapan. Awalnya kan gw punya angan-angan kalo bisa kerja gw ntar nggak di Jawa-Jawa aja (setidaknya sampe gw nikah dan punya keluarga). Gw interogasi dia ampe dia mabok jawab pertanyaan gw via sms. Nggak tau kenapa ya tapi gw rasa gw mulai mencintai Balikpapan dan pengen nyoba hidup di sana. Dia cerita juga soal industri migasnya.

Oh ya gobloknya lagi nih ya, gw baru sadar kalau blok Mahakam yang lagi konflik berkepanjangan itu ada di Kaltim. Selama ini gw kuliah tanpa nyawa kali ya. Itu potensial banget lho, lebih keren lagi kalo bisa dikelola sama BUMN sendiri.

Ya itu dia Ded, ada misi di balik sukses yang pengen gw kejar. Sekarang dua kata kunci itu, Pertamina sama Balikpapan, bener-bener membius. Entahlah mungkin gw mulai jatuh cinta sama mereka. Gw nggak ngerti nih seberapa lama semangat kayak gini bisa bertahan. Mungkin sekarang gw ngomong gini tapi di pertengahan semester nanti gw goyah lagi. Gw bawa itu semua dalam doa gw Ded, Tuhan punya rencana indah. Semoga Tuhan juga mau ikut meluk semua cita-cita gw itu. Gw juga berpasrah haha sama kayak yang Maria bilang waktu dia dapet kabar gembira dari Gabriel, “Terjadilah padaku menurut perkataanMu”. Kalau seandainya nanti toh gw mulai lupa dari cita-cita gw kali ini, gw yakin Tuhan bakal manggil gw buat kembali hahaha.

——

email dari gue untuk Marjo :

keren.

iya, tiba-tiba sadar kalau aku lebih kurang wawasan dari pada kamu jo.

dulu waktu kecil aku sering ngelihat di berita bahwa minyak indonesia banyak dikuasai asing, lalu cita-cita jadi sarjana perminyakan muncul, lalu cita-cita masuk ITB.

ketemu temen-temen bapakku yang orang struktur, disuruh ambil sipil di ITB. lalu muncullah cita-cita mulia untuk membangun daerah timur indonesia yang rumor nya tertinggal sekali dibanding barat indonesia ini. motivasi yang mulia. apalagi kalau ingat soekarno (yang belakangan gue tahu ternyata ada yang benci, soe hok gie lagi). dia anak sipil ITB yang berhasil membangun Indonesia. aku anak yang ingin seperti soekarno, tapi Tuhan bilang… jangan seperti soekarno ded, lebih lah dari soekarno. rencana dan jalan Tuhan di atas segala rencana dan jalan kita jo, ada ayatnya itu… semoga ini bukan menjadi pembenaran karena aku ga lolos masuk itb ya, tapi memang rencana Tuhan menempatkan aku di ITS.

sekarang aku di kelautan, aku ditelfon sama omku yang kerja di Total Kalimantan.. aku kan lolos sipil unpar bandung dan kelautan its surabaya, dia menyarankan di its karena kurikulum nya oke. baru aku sadari, kelautan itu lebih dari pada teknik sipil (kalau cita-cita kita ke arah industri oil and gas ya)

cita-citaku jo ? kalau cerita sukses alumni kelautan yang kulihat cuma ceritanya mas Vlad, mungkin aku sekarang sudah mati-matian pengen jadi Pipeline Engineer. tapi jalan kita masih panjang. wawasan kita masih sempit. kalau bayanganku sekarang, aku jadi structural engineer… cita-citaku bikin trowongan bawah laut yang mengubungkan singapura dan batam. kenapa terowongan bawah laut ? soalnya singapore strait yang ada di antara batam-singapore itu sibuk sekali. banyak kapal lewat di sana. yang paling memungkinkan adalah terowongan bawah laut dengan kereta cepat di bawahnya. itupun mungkin kalau indonesia (batam khususnya) sudah cukup pantas buat bersaing di dunia global.

tapi kesannya ketika aku ngomong “itupun kalau indonesia sudah cukup pantas….” itu menandakan aku warga negara yang minder jo dengan indonesia. harusnya tidak begitu ya. harusnya jangan minder dengan Indonesia. harusnya aku percaya bahwa singapura akan mengajukan sendiri pembangunan terowongan bawah laut untuk menghubungkan negara kaya itu dengan kepulauan riau (yang kaya potensi) yang terbelakang ini jika dibandingkan dengan singapura.

bisa buat singapura butuh kita ? mari buktikan!

ayo jo sama-sama menambah wawasan, memperluas pandangan dan mempertinggi cita-cita. aku kira tadi cita-cita mu mau merubah budaya korup yang ada di pertamina (terkenalnya begitu) tetapi ternyata lebih dari itu… ingin memajukan perusahan milik negara ini agar lebih baik lagi. ingin membantu mewujudkan harapan seorang ibu-ibu yang kamu temui di angkot akan kembalinya harta indonesia ke tangan kita.

mungkin someday aku juga bakal kerja di perusahaan minyak negara kalau motivasi nya adalah memajukan negara. kerja bareng kamu jo. kerja bareng anak bangsa yang lain yang mau memajukan bangsa ini. (idealis sekali kamu ded…. kamu juga jo)

berani bermimpi jo ? berani mencoba ?

Tuhan Yesus tahu yang terbaik buat kita. Pasti.
semoga aku, kamu, dan kita yang punya cita-cita luhur untuk bangsa ini, dibantu oleh Tuhan seturut kita membantu diri kita sendiri dengan semangat serta optimisme.

Jo, tulisan ini kalau diposting di blog. Akankah memicu teman-teman yang lain juga jika mempunyai semangat yang sama ?

—–

dan di sinilah, gue post email-email itu.
kelihatan terlalu idealis mungkin. tapi itulah kami.
mumpung masih muda. harus semangat.

Advertisement

SBMPTN lagi ga ?

“ded, ikut SBMPTN lagi ga ?”, kalau ada yang nanya kaya begini, gue bakal jawab… engga.

kok engga sih ded? bukannya lo itu penggila ITB banget ? kenapa bisa mantep di ocean engineering ITS coba ? mumpung baru setahun di ITS, lo masih punya kesempatan buat nyoba lagi ke ITB…!

jadi satu sore, waktu penghujung kelas material science bersama Pak Mustain, beliau bercerita kalau dulu beliau mau masuk ITS, tapi ditolak. lalu mencoba lagi dan memilih ITB, hasilnya diterima. lucu kan ya ? berbanding terbalik dengan gue 🙂

gue yang penggila kampus gajah ini langsung angkat tangan pas si Bapak nanya, “ada yang ikut test lagi ?”, tujuan gue angkat tangan buat nanya.

“Pak, menurut bapak lebih bagus mana Teknik Kelautan ITS dibandingkan dengan Teknik Kelautan ITB?” berhubung si bapak alumni itb, pikir gue 🙂

“OH, TERGANTUNG MAS!!!” Jawab si Bapak, lalu satu kelas penuh gelak tawa. “Tergantung kamu ambil bidang keahlian apa… “ gue senyam-senyum menunggu jawaban dari Pak Mustain.

“Teknik Kelautan ITB, Karena pecahan dari Departemen Sipil… dia sangat baik di bidang keahlian Coastal Engineering, atau di struktur pantai…” kata Pak Mustain, ini bener, Teknik Kelautan ITB ada di FTSL dan merupakan anakan dari departemen sipil.

“Teknik Kelautan ITS sendiri pecahan dari Fakultas Perkapalan yang sangat baik di bidang Offshore Engineering, kalau soal offshore structure belum ada yang bisa nandingin Teknik Kelautan ITS di Indonesia!” lanjut pak Mustain.

Terus Ded, Coastal Engineering nya ITS begimana dong ? ya ga kalah juga lah dari ITB. soalnya jurusan ini udah berpengalaman banget, 30 Tahun berdiri as a center of excellence in ocean engineering di asia tenggara.

Pak Mustain sendiri yang pernah dicalonkan sebagai rektor, punya wacana bikin Institut Teknologi Kelautan dengan visi : Jayanya lagi dunia maritim Indonesia. Beliau pernah mempresentasikannya. Jadi FTK ITS sekarang ini mau dibawa keluar dari ITS dan menjadi institut sendiri yang berfokus dalam bidang ilmu teknologi kemaritiman untuk memajukan kemaritian Indonesia seperti jaman Majapahit dan Sriwijaya dulu. Pak Mutain kalau jadi presiden, pengen bikin belasan Institut Teknologi Kelautan katanya di seluruh Indonesia 🙂

oh ya, dan kalau ternyata Offshore Engineering ITS lah yang terbaik di Indonesia, maka gue berada di tempat yang tepat. mimpi gue jadi anak gajah… selesai.

dan Tuhan itu ajaib sekali, gue nangis2 doa minta masuk kampus gajah.. malah dikirim ke sini, kenapa ? karena di sinilah harusnya gue berada… di tempat belajar struktur lepas pantai terbaik di Indonesia, setidaknya menurut alumni itb sendiri.. Pak Mustain 🙂

ah, sejujurnya daripada membanding-bandingkan, gue lebih senang kalau perguruan-perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia bersatu, bersinergi bersama memajukan Indonesia. gue bangga jadi anak ITS, gue bangga punya temen dari ITB, UI, UGM, Brawijaya, Undip, dari universitas mana aja….

oh ya, kalau pengen tahu soal jurusan gue bisa dicek ke oe.its.ac.id , siapa tahu kepo :p